Motorola dan Lenovo Tidak Saling Makan


Motorola Moto E3 Power yang resmi meluncur di Indonesia, disebut tidak akan mengancam kehadiran smartphone karya Lenovo. Terlebih, Lenovo juga mengusung smartphone berspesifikasi serupa untuk pasar Indonesia, yaitu A6600 Plus.

"Motorola dan Lenovo saling bersinergi. Dengan mergernya dua ini kami semakin percaya diri bahwa kami adalah pemain global," ujar Country Lead Lenovo Mobile Business Group Indonesia, Adrie R Suhadi, pada acara Moto E3 Power, hari ini.
Adrie juga menyebut, kedua merek ini memiliki bekal berupa kalangan konsumen masing-masing, serta kekuatan cakupan di wilayah berbeda. Motorola juga disebut telah memiliki basis penggemar yang besar, mendukung optimisme Adri bahwa Motorola dapat diterima di berbagai negara termasuk Indonesia.

Sementara itu, Mobile Business Group 4P Manager Lenovo Indonesia, Anvid Erdian menambahkan, Motorola dan Lenovo memiliki target konsumen berbeda. Menurutnya, Motorola lebih menyasar konsumen kelas menengah ke atas, sementara Lenovo menyasar kelas menengah-mainstream ke bawah.

Persamaan target pada kelas menengah keduanya, tetap diyakini Anvid, tidak akan saling mengganggu satu sama lain. Sebab, lanjut Anvid, pasar Indonesia merupakan pasar yang besar, dan kehadiran perangkat dari dua merek ini akan menghadirkan lebih banyak pilihan bagi konsumen di kelas tersebut.

Optimisme Motorola dan Lenovo dalam berjalan beriringan di pasar smartphone, juga didukung keunggulan lain yang dimiliki kedua. Adrie menyebut Motorola memiliki keunggulan di bidangsoftware, serta memiliki hubungan yang kuat dengan operator dan peritel.

Sementara itu, Lenovo dinilai lebih unggul di bidang Research and Development, serta memiliki rantai suplai dan operasional yang kuat. Sinergi antara kedua merek ini juga ditandai dengan ketersediaan dukungan purna jual Motorola yang akan menjadi satu dengan layanan milik Lenovo.

Pada acara peluncuran Motorola Moto E3 Power, Adrie juga menyebut Motorola juga akan mencoba memenuhi regulasi TKDN yang diterapkan pemerintah Indonesia, layaknya yang telah dilakukan oleh Lenovo. Namun, lanjut Adrie, Motorola memilih untuk memenuhi regulasi TKDN dari segi hardware.
Previous
Next Post »