Power-on
Self Test (disingkat menjadi POST)
=>
adalah sekumpulan program perangkat lunak khusus yang dijalankan
selama proses booting komputer dan disimpan di dalam ROM.
Program-program tersebut didesain untuk melakukan pengujian terhadap
perangkat sistem komputer. Tujuan pengujian perangkat adalah apakah
komponen tersebut berjalan dengan benar. Prgram tersebut dijalankan
sebelum menjalankan program BIOS komputer.
Program POST ini dibuat untuk mengecek jumlah RAM, keyboard, dan perangkat media penyimpanan (disk drive). Jika sebuah kesalahan terdeteksi oleh POST, maka sistem pada umumnya akan menampilkan beberapa kode kesalahan. Kode kesalahan tersebut dinyatakan dengan bunyi-bunyian (atau beep) yang menunjukkan letak kesalahannya. Selain bunyi beep komputer juga dapat mengeluarkan peringatan pada layar monitor berupa teks yang lebih mudah dipahami oleh user. Setiap kesalahan memiliki pola bunyi beep-nya sendiri-sendiri tergantung dari jenis BIOS yang digunakan.
Boot Loader adalah suatu program yang tertanam pada suatu sistem operasi. Boot loader digunakan untuk mem-boot atau memanggil sistem operasi yang ada pada hard disk atau media boot lainnya seperti flashdisk (contohnya GRUB dan LILO). Biasanya Boot Loader digunakan untuk memilih sistem operasi yang ada pada hard disk. Pada sistem operasi multiboot pada hard disk tersebut memiliki lebih dari 1 sistem operasi. Boot Loader ini, dimuat pada BIOS komputer, yang kemudian digunakan untuk memanggil kernel suatu sistem operasi. Boot Loader, harus dipasang pada MBR (Master Boot Record) pada hard disk atau media boot lainnya agar sistem operasi yang terdapat pada hard disk atau media boot lainnya bisa di-boot dengan baik.
Boot loader adalah aplikasi pertama yang dijalankan BIOS sesaat setelah proses booting. Bootloader akan meload kernel yang menjalankan sistem operasi. Dalam beberapa sistem, terdapat bootloader yang berbeda. Bootloader Windows, berbeda dengan Bootloader Linux, Berbeda jugadengan BSD.
Boot manager merupakan sebuah aplikasi yang terdapat hampir di seluruh sistem operasi. Boot manager ini digunakan untuk sistem operasi multipleboot. Dengan boot manager, pengguna dapat mengatur proses booting. Jika pengguna menginginkan beberapa sistem operasi dapat dibaca oleh BIOS tanpa menggunakan Disk Boot, maka dibutuhkan Boot Loader program yang terinstall pada MBR ( Master Boot Record ).
Boot loader program dimuat di dalam BIOS komputer dan bertugas untuk membaca kernel yang ada di dalam suatu sistem operasi serta memberi kendali terhadap jalannya sistem pada kernel. Kernel akan dapat melakukan inisiasi pada sistem serta mengendalikannya. Sebagai contoh, saat kita ingin menggunakan 2 sistem operasi pada satu komputer, misal ingin menginstall ubuntu dimana kita telah menginstall windows vista di komputer. Apabila ubuntu telah terinstall di hardisk maka secara otomatis ubuntu akan mengeluarkan pilihan booting untuk multiple boot.
Program POST ini dibuat untuk mengecek jumlah RAM, keyboard, dan perangkat media penyimpanan (disk drive). Jika sebuah kesalahan terdeteksi oleh POST, maka sistem pada umumnya akan menampilkan beberapa kode kesalahan. Kode kesalahan tersebut dinyatakan dengan bunyi-bunyian (atau beep) yang menunjukkan letak kesalahannya. Selain bunyi beep komputer juga dapat mengeluarkan peringatan pada layar monitor berupa teks yang lebih mudah dipahami oleh user. Setiap kesalahan memiliki pola bunyi beep-nya sendiri-sendiri tergantung dari jenis BIOS yang digunakan.
Boot Loader adalah suatu program yang tertanam pada suatu sistem operasi. Boot loader digunakan untuk mem-boot atau memanggil sistem operasi yang ada pada hard disk atau media boot lainnya seperti flashdisk (contohnya GRUB dan LILO). Biasanya Boot Loader digunakan untuk memilih sistem operasi yang ada pada hard disk. Pada sistem operasi multiboot pada hard disk tersebut memiliki lebih dari 1 sistem operasi. Boot Loader ini, dimuat pada BIOS komputer, yang kemudian digunakan untuk memanggil kernel suatu sistem operasi. Boot Loader, harus dipasang pada MBR (Master Boot Record) pada hard disk atau media boot lainnya agar sistem operasi yang terdapat pada hard disk atau media boot lainnya bisa di-boot dengan baik.
Boot loader adalah aplikasi pertama yang dijalankan BIOS sesaat setelah proses booting. Bootloader akan meload kernel yang menjalankan sistem operasi. Dalam beberapa sistem, terdapat bootloader yang berbeda. Bootloader Windows, berbeda dengan Bootloader Linux, Berbeda jugadengan BSD.
Boot manager merupakan sebuah aplikasi yang terdapat hampir di seluruh sistem operasi. Boot manager ini digunakan untuk sistem operasi multipleboot. Dengan boot manager, pengguna dapat mengatur proses booting. Jika pengguna menginginkan beberapa sistem operasi dapat dibaca oleh BIOS tanpa menggunakan Disk Boot, maka dibutuhkan Boot Loader program yang terinstall pada MBR ( Master Boot Record ).
Boot loader program dimuat di dalam BIOS komputer dan bertugas untuk membaca kernel yang ada di dalam suatu sistem operasi serta memberi kendali terhadap jalannya sistem pada kernel. Kernel akan dapat melakukan inisiasi pada sistem serta mengendalikannya. Sebagai contoh, saat kita ingin menggunakan 2 sistem operasi pada satu komputer, misal ingin menginstall ubuntu dimana kita telah menginstall windows vista di komputer. Apabila ubuntu telah terinstall di hardisk maka secara otomatis ubuntu akan mengeluarkan pilihan booting untuk multiple boot.
ConversionConversion EmoticonEmoticon